Potensi Cendawan Trichoderma sp. sebagai Pupuk Hayati Cair untuk Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guneensis jacq.) di Pembibitan Awal

Abstrak

Pupuk hayati Trichoderma sp. sebagai decomposer yang mampu merombak organik dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, sehingga dapat bermanfaat meningkatkan kesuburan tanah. Trichoderma sp. juga berpengaruh positif terhadap perakaran tanaman, pertumbuhan tanaman, dan hasil produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan alternatif pupuk hayati cair untuk pemupukan, mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan morfologi dan dosis terbaik untuk bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan awal. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu P0 (100%), P1 (20 ml larutan), P2 (30 ml larutan). Larutan Trichoderma sp. ini diaplikasikan dengan cara disiram dipangkal batang bibit kelapa sawit pada setiap 7 hari sekali. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 9 unit percobaan, setiap unit terdiri dari 3 sampel sehingga jumlah tanaman keseluruhannya adalah 27 tanaman. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil dengan menggunakan aplikasi STAR (Statistical Tool For Agricultural Research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan Trichoderma sp. dapat dijadikan alternatif bahan pembuatan pupuk hayati cair, untuk bibit kelapa sawit dipembibitan awal. Pupuk hayati Trichoderma sp. berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 2 dan 3 BST, panjang akar, luas daun, dan bobot basah dan kering akar. Perlakuan terbaik berdasarkan pengamatan seluruh pengamatan terdapat pada perlakuan larutan Trichoderma sp. dengan dosis 30 ml.