Respon Vegetatif Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 5 bulan terhadap Pupuk Organik Cair pada Masa Pembibitan Utama
Abstrak
Pemupukan pada pembibitan kelapa sawit umumnya menggunakan pupuk kimia anorganik. Dampak penggunaan pupuk anorganik mengakibatkan hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran, pemadatan serta penurunan permukaan tanah. Penambahan bahan organik pada tanah berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memberdayakan sumber daya hayati tanah dalam meningkatkan kesuburan tanah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kelapa sawit dan mendapatkan dosis pupuk organik cair yang tepat untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit mulai umur 5 bulan pada masa pembibitan utama. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan II Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dari Desember 2023 – Juli 2024. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok satu faktorial dengan perlakuan yang terdiri atas kontrol (A), pupuk NPK 15:15:15 (B), pupuk organik cair 250 cc (C), pupuk organik cair 500 cc (D), pupuk organik cair 750 cc (E), dan pupuk organik cair 1000 cc (F). Parameter yang diamati yaitu tinggi bibit (cm), diameter bibit (cm), jumlah pelepah, luas daun (cm2), dan jumlah stomata. Pemberian pupuk organik cair memberikan respon nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah pelepah, indeks luas daun dan jumlah stomata. Pemberian pupuk organik cair 1000 cc/2 minggu sekali, mulai umur bibit 5 bulan dapat memberikan pertumbuhan yang baik di pembibitan utama selama 5 bulan.