Taman Konservasi Sycanus sp. di Perkebunan Kelapa Sawit

Penulis

  • Arif Rafi Wibowo Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
  • Ebenezer Muaratama Sibarani Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
  • Ruslan Faisal Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Kata Kunci:

Sycanus sp. conservation park, Pest control, Palm oil plantation.

Abstrak

Tanaman kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia masih harus menghadapi permasalahan ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS). UPDKS yang sering ditemukan adalah kelompok ulat api (Limacodidae-Cochlidiidae) dan ulat kantung (Psychidae). Pengendalian UPDKS dapat dilakukan dengan berbagai strategi, salah satunya dengan pemanfaatan agens hayati. Pemanfaatan agens hayati dapat dilakukan dengan metode konservasi. Teknik konservasi agens hayati di perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan dengan penanaman beneficial plant. Salah satu beneficial plant yang dapat digunakan yaitu tanaman bayam. Pengamatan dilakukan di Sulung Research Station milik PT Sawit Sumber Mas Tbk. pada bulan Maret hingga Juli 2022. Taman konservasi Sycanus sp. dibuat dengan cara penanaman tanaman bayam (Amaranthus spinosus) pada lahan seluas 50 m2. Jumlah Sycanus sp. yang ditangkap untuk dilepaskan di blok serangan adalah sebanyak 185 ekor. Hasil pelepasan Sycanus sp. dievaluasi dengan cara menghitung jumlah ulat api pada titik pengamatan sampel yang terdapat pada blok serangan. Pada setiap titik pengamatan dilakukan penghitungan ulat pada pelepah bagian bawah, tengah, dan atas dari tanaman yang berbeda di titik pengamatan. Populasi ulat api setelah dilakukan pelepasan Sycanus sp. mengalami penurunan sebesar 98,71%. Hal ini menunjukkan bahwa Sycanus sp. memiliki kemampuan memangsa yang tinggi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2023-03-29