Hubungan Pupuk Kalium dan Kebutuhan Air terhadap Sifat Fisiologis, Sistem Perakaran dan Biomassa Tanaman Jagung (Zea mays)
Kata Kunci:
Kalium, Air, Fisiologis, Akar, BiomassaAbstrak
Kebutuhan air dan unsur hara harus tersedia untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea mays). Kalium berperan dalam berbagai aspek pertumbuhan seperti proses fisiologi tanaman, transportasi dan translokasi tanaman dan meningkatkan daya tahan tanaman. Tanaman memerlukan ketersediaan air yang cukup untuk menunjang pertumbuhan. Kelebihan dan kekurangan air dapat mengganggu dan menghambat proses metabolisme tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian kalium dan waktu penyiraman terhadap sifat fisiologis, sistem perakaran dan biomassa tanaman jagung. Penelitian dilakukan di green house Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada bulan April – Juni 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan percobaan faktorial Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis pupuk KCl (K) yaitu KCl 0 kg/ha (K1) dan KCl 100 kg/ha (K2). Faktor kedua adalah air yaitu air cukup (penyiraman setiap hari/A1) dan air kurang (penyiraman 4 hari sekali/A2). Hasil data dianalisis dengan sidik ragam (Analysis of variance) dan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple range Test) pada jenjang 5%. Perlakuan pemberian kalium berpengaruh terhadap parameter klorofil a, klorofil b, klorofil total, dan luas akar jagung 4 MST. Perlakuan pemberian kalium berpengaruh terhadap parameter berat kering batang, jumlah akar primer, dan volume akar pada pengamatan 8 MST. Perlakuan air cukup berpengaruh terhadap parameter klorofil a, klorofil b, dan klorofil total, pada pengamatan 4 MST. Terdapat interaksi antar perlakuan kalium dan air pada parameter volume akar pada 8 MST.