Perbandingan Metode Sensus Pokok Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Staplecard dan GPS pada Tanaman Menghasilkan Pertama (Studi kasus di PT Citra Sawit Lestari, Kalimantan Utara )
Kata Kunci:
Sensus Pokok Kelapa Sawit, Staplecard, Global Positioning System.Abstrak
Untuk mendapatkan data tanaman yang akurat sesuai dengan kondisi real di lapangan perlu dilakukan kegiatan sensus pokok secara teliti (SOP Asian Agri, 2004). Pada umumnya hasil kegiatan sensus pokok dituang ke dalam form blangko sensus (staplecard). Namun data yang dihasilkan sering kali tidak akurat.Sebagai upaya untuk menghasilkan datasensus pokok yang lebih akurat, digunakanlah GPS (Global Positioning System) sebagai alat sensus.Kajian ini dilakukan untuk menentukan metode sensus pokok yang efektif dan efisien antara menggunakan staplecard dan menggunakan GPS. Kajian ini dilakukan pada tanggal 3 – 17 Mei 2014 di Tanjung Palas Utara Estate, PT Citra Sawit Lestari yang berada di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kajian ini, yaitu dengan melakukan pengamatan dan observasi langsung di lapangan mengenai kedua metode sensus pokok yang dikaji.Parameter yang diamati yaitu biaya, waktu dan tenaga yang dibutuhkan, serta akurasi data yang dihasilkan masing-masing metode. Hasil kajian menunjukan bahwa sensus pokok menggunakan GPS akan lebih efisien dan efektif, serta dapat menghasilkan profit yang lebih besar bagi perusahaan yaitu Rp.204.674/ha/tahun.