Ekstrak Gulma Kirinyuh (Chromolaena odorata) sebagai Bioherbisida Pra Tumbuh untuk Pengendalian Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit
Keywords:
Kirinyuh Waste, Weed Ability to Grow, Maceration.Abstract
Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) adalah salah satu gulma dominan di perkebunan kelapa sawit. Gulma ini mengandung senyawa-senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif herbisida, seperti fenol, alkaloid dan tanin. Umumnya, kegiatan pengendalian gulma secara manual meninggalkan limbah gulma dalam jumlah yang besar yang dapat dimanfaatkan kembali dengan mengolahnya menjadi ekstrak melalui proses maserasi dan digunakan sebagai bioherbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif bahan organik sebagai bioherbisida pra tumbuh, mengetahui pengaruh bioherbisida pra tumbuh kirinyuh, mendapatkan konsentrasi bioherbisida pra tumbuh terbaik dan mengetahui kandungan senyawa kirinyuh dalam pengaplikasianya. Penelitian ini disusun dalam rancangan ancak lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu A0 (kontrol), A1 (glifosat 1%), A2 (ekstrak bioherbisida 1%), A3 (ekstrak bioherbisida 2%) dan A4 (herbisida nabati 3%). Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga terdapat 10 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa gulma kirinyuh dapat dijadikan alternatif bahan bioherbisida pra tumbuh untuk pengendalian gulma di areal perkebunan kelapa sawit. Pemberian bioherbisida pra tumbuh ekstrak kirinyuh berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh gulma dan biomassa. Konsentrasi ekstrak kirinyuh terbaik terdapat pada perlakuan ekstrak 3% dan berbeda nyata dengan perlakuan herbisida glifosat dan kontrol.